Kamis, 08 September 2005

polonia oh mandala...

ini medan bung… apa istimewanya medan? untuk mengetahui apakah seorang yang sedang di mobil antar-kota sudah tiba di medan atau bukan, tidak perlu tanya kepada orang lain... cukup membuka jendela.. lalu menjulurkan tangan, kalau tiba-tiba arloji yang dipakai hilang disambar orang itulah medan... ini tentu hanya seloroh, karena nyatanya kota medan tidak seseram gambaran itu, medan sejatinya cukup ramah...
medan adalah ibukota SUMUT, artinya bisa Sumatera Utara tetapi bisa juga diplesetin menjadi "Semua Urusan Mesti Uang Tunai".. jadi kalau pegang uang, apapun dengan mudah anda lakukan di kota medan. tengok di polonia, betapa berkuasanya orang-orang sipil dengan handy talky di tangan.. konon mereka itu dengan mudah mampu menunda keberangkatan pesawat, bahkan membatalkannya.. semua itu bisa dilakukan karena untuk memperoleh uang...
sekurangnya pernah terjadi dua kali malapetaka pesawat dengan korban besar di sekitar bandara ini (sibolangit 1997 dan di padang bulan 2005) bandara ini mencatat prestasi tersedniri, tahun 1997 dua orang bocah berhasil menerobos ke landasan pacu bandara kemudian menumpang pesawat garuda dengan sembunyi di dalam ruang roda dan selamat di sukarno hatta jakarta..



di sini pula ketika mandala gagal terbang di awal minggu ini, banyak spekulasi berkembang, mulai dari propeller yang rontok yang kemudian berkembang menjadi upaya perusahaan dalam mensiasati perang taruf dengan melakukan penghematan melalui tindakan beresiko yaitu mengorbankan faktor keselamatan.. lalu usia pesawat yang seharusnya pensiun tahun 2001 lalu.. inipun di kalangan elite jadi bahan pertengkaran karena ukuran pensiun di luar negeri memang 20 tahun tetapi undang-undang yang berlaku di negeri ini menyatakan batas 35 tahun…
bung ini medan.. ada lagi seloroh mengatakan mandala gagal take-off karena bahan bakar pesawat itu telah dioplos, seperti kebiasaan sopir angkutan ibukota yang kebetulan juga dominan berasal dari sumatra utara….

menurut info berat badan mandala plus kargo pada waktu terbang di pagi senin itu adalah 51.997 kg atau hanya 3 kilogram di bawah berat maksimum yang diperkenankan (52.000 kg). pesawat itu juga mengangkut buah paling favorit dari medan yakni durian sekitar 2.000 kg, sementara total kargo adalah 2.977 ton. eh jangan-jangan malah ada beberapa ton durian dan bika ambon yang tidak terdaftar di manifes pesawat, seperti halnya pak paimun yang terdaftar dengan nama lain...
nah lho….