Senin, 02 Agustus 2004

Kekerasan di sekitar kita

Saya nggak kenal Amanda... tetapi berita kematiannya cukup menyentak juga. Padahal semula ketika ada e-mail mampir di mail box, ada keluarga minta bantuan kehilangan anaknya kuanggap biasa saja, ah paling-paling anak balita yang hilang karena keteledoran orang tua yang tidak bisa mengawasi anaknya dengan baik. Ternyata ia bukan anak lagi, ia dewasa... apakah ia mengalami keterbelakangan mental? Tidak mungkin, karena dia seorang mahasiswi.. ah paling-paling si "anak" itu melarikan diri atau dilarikan orang terdekatnya.... Kalau begini, sudah sedemikian tumpulkah kepekaan dan rasa empati ini?

Ternyata berita selanjutnya menyentak. Ia mati dibunuh orang terdekatnya dengan membawa aib diri maupun keluarganya. Kini aku bisa membayangkan kesedihan keluarganya. Ketika anak dambaan, segala keperluannya dipenuhi dan sebentar lagi lulus dari sebuah perguruan tinggi bergengsi tiba-tiba harus mengalami peristiwa mengenaskan sekaligus mencoreng muka.
Ah, ternyata ancaman itu bukan dari mana-mana tetapi dari sekitar kita juga. Lalu apakah kita perlu mencurigai siapa saja yang ada di sekitar kita. Apakah kita harus paranoid supaya selamat dari bahaya seorang paranoid yang ada di sekitar kita?
Jangan-jangan ada Amanda-Amanda lain di sekitar kita?

Tidak ada komentar: