kepada anda yang merayakan,
selamat idul fitri 1428 h
"taqaballahu minna wa minkum, taqabal ya karim"
semoga allah menerima ibadah ramadhan dan merahmati anda.
untuk seluruh pembaca:
mohon maaf lahir dan batin.
uneg-uneg tak bernilai dari manusia biasa yang menjalani hidup apa adanya
Tamu itu akan segera undur diri... meninggalkan kita dan tidak akan pernah kembali lagi .. Ya... Ramadhan tahun ini akan segera berlalu...
Yang punya otoriitas menerima atau menolak ibadah itu Gusti Alloh. Yang menetapkan anda besok dijebloskan ke dalam neraka atau mau diangkat ke surga itu ya Gusti Alloh juga. Manusia cuma diberi petunjuk lewat orang yang dipilih serta diberi akal dan nurani untuk menimbang dan memilih mana yang paling baik. Akalpun sangat terbatas kemampuannya, nurani juga bisa tercemar oleh hawa nafsu, sehingga mungkin juga justifikasi manusia ternyata salah. Karenanya manusia hanya diwajibkan untuk berusaha dan harus selalu mohon petunjuk jalan yang lurus (minimal 17 kali sehari semalam). Ewadewe (eh basa Indonesianya apa ya) ternyata justifikasi salah… Gusti Alloh pasti tahu dan menilai seadil-adilnya terhadap apa yang telah kita lakukan, dan apa yang kita pikirkan sepanjang itu sudah sesuai dengan akal dan nurani kita masing-masing….
Seseorang mengadakan pengajian atau bahkan kebaktian agama lain di dekat rumah saya bukan suatu yang jadi masalah besar, lha wong ada orang yang hajatan pasang sound sistem ribuan wot dan nanggap band-pun juga nggak terlalu merisaukan, yah minimal bisa memaklumi lah. Toh acara itu tidak digelar tiap hari, sebulan sekali atau lebih lama dari itu. Tetapi kalau kehadiran sebuah kelompok pengajian itu hampir tiap hari tentu lain masalahnya. Emang sih.. namanya rumah pribadi adalah privasi, tapi mau tidak mau kehadiran kelompok itu mengganggu keadaan lingkungan luar rumah, misalnya saja jalan yang dipenuhi parkir kendaraan, tidak jarang juga menimbulkan kebisingan di tengah malam ketika orang tengah enak-enak beristirahat entah orang teriak-teriak atau motor yang rame-rame distarter di tengah pemukiman. Entah karena peraaa saja atau ada unsur sentimen rasanya ada arogansi dan sama sekali tidak menenggang rasa dengan penduduk sekitarnya. Seandainya agak ribut dan bising, orang akan masih maklum kalau tempat yang digunakan itu memang dikhususkan untuk ibadah bukannya rumah tinggal yang dialih fungsikan jadi tempat seperti itu..