Kamis, 11 Oktober 2007

Tamu itu akan segera berlalu

Tamu itu akan segera undur diri... meninggalkan kita dan tidak akan pernah kembali lagi .. Ya... Ramadhan tahun ini akan segera berlalu...
Tidak ada diantara kita yang bisa memastikan apakah bisa bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan.. kalaupun bisa bertemu itu pasti bukan Ramadhan tahun ini, karena ketika itu sisa umur kita sudah berkurang satu tahun sehingga kita tidak lagi semuda sekarang...
Dalam rentang kehidupan ini, Ramadhan demi Ramadhan berlalu. Seseorang yang di tahun lalu masih terlihat bersama kita, di Ramadhan kali ini sudah pergi selamanya. Boleh jadi seseorang yang di Ramadhan ini masih bisa kita ajak tawa canda, di tahun depan sudah tidak dapat kita jumpai lagi....
Seperti halnya mereka, kita juga akan sampai pada Ramadhan yang terakhir yang kita belum tahu kapan itu. Mustahil kalau terjadi seratus tahun lagi, paling lama hanya beberapa puluh tahun lagi, bisa saja hanya belasan tahun lagi, bahkan sepuluh tahun lagi, lima tahun lagi, satu dua tahun lagi... atau bisa juga tidak ada orang yang tahu kalau ini adalah Ramadhan terakhir yang masih bisa kita alami...
Para sahabat Kanjeng Nabi bersedih ketika Ramadhan akan berlalu, karena harus berpisah dengan bulan suci yang didamba kehadirannya. Seperti tidak merasa lelah mereka berlomba memanfaatkan saat ijabah penuh berkah yang ada di dalamnya, penuh gairah mengisinnya dengan aktivitas ibadah dan amal saleh untuk meningkatkan ketaqwaan, mengasah kepekaan nurani dan membangkitkan kepedulian terhadap penderitaan sesama...
Sebulan Ramadhan belum cukup waktu bagi mereka dalam menghapus rindu, sebulan terlalu singkat untuk meraih berkah dan hikmah bulan mulia. Maka ketika Ramadhan itu berlalu, mereka melepas kepergiannya dengan air mata haru, setumpuk sesal yang menyesak dada karena merasa masih ada saja waktu yang ter buang waktu sia-sia selain untuk beribadah dan berkarya untuk meningkatkan derajad taqwa..
Satu-satunya harapan yang tersisa hanya doa hanya agar bisa diperkenankan bisa bertemu dengan Ramadhan tahun berikutnya, walaupun dalam waktu sisa umur yang berbeda, dalam kondisi fisik yang makin menua, tetapi berharap untuk mampu dan mau mengisi bulan Ramadhan dengan lebih baik lagi.
Pada sisi lain.. di bulan Ramadhan setan dan iblis dibelenggu. Bagi setan Ramadhan adalah memberatkan, keberadaannya adalah beban, waktu sebulan juga terasa lama. Perpisahaan dengannya menimbulkan rasa lega, sehingga akhir bulan mereka sambut suka cita karena akan terbebas dari penjara. Harapannya, jangan sampai cepat-cepat bertemu kembali lagi dengan Ramadhan.
Inikah yang saat ini ada di benak kita? Kalau demikian barangkali inilah salah satu cermin yang mampu memberikan gambaran secara jujur diri kita sesungguhnya...
Naudzubillahi min dzalik....

Tidak ada komentar: